Future
Future
-->
18 Feb 2011

Arti Salam

Kita mengenal ucapan2 Assalamu 'Alaikum (dalam Islam), Syalom alaikhem (dalam Kristen), Om santi (Hindu) Sancai, Rahayu, Salam sejahtera dll.

Semua Agama dan kepercayaan memohon hadirnya "DAMAI" kunci dari itu semua adalah seperti yg terwahyukan ribuan tahun lalu kepada Bani Israil dalam bahasa Ibrani "SYEMAYIM".
Syemayim terbentuk dari dua kata yg berlawanan:

Esy: Api

Mayim: Air

Di harapkan Air tidaklah akan memusnahkan Api, dan Api tidak melenyapkan Air. Keduanya berada dalam posisi masing2. Kalimat SEMAYYIM mengisyaratkan dari dua shifat yg di damaikan, tidak terlebur satu sama lain dan tidak saling meniadakan.

Jadi kunci bagi penghadiran Syalom (Selamat) adalah "Menciptakan Ruang" bagi yg lain, tidak saling memaksa, membumuh atau menghilangkan eksistensi pihak yg lain.

Dakwah yg di bangun di atas caci maki, hujatan, penghinaan hanya akan membuahkan Sakit hati dan dendam yg berkelanjutan.

Tidaklah pantas bagi golongan yg meyakini ketersediaanya Hujjah berdakwah dg Menghina rival Ideologinya. Tunjukkan Jatidiri Ahlussunnah wal jama'ah dg Ahlaq al Karimah, dan biarkan setan yg menilai.
by juned

Read More ..
25 Jul 2010

Sahabatku

Dulu memang tidak sama
sekarang memang beda
indah bisa jadi putih
tapi indah juga bisa hitam
hitamku sekarang karna putih
dulu yang bagiku indah
bukan menyesal tapi bukan
juga senang
dadaku yang paling dalam
mengatakan putih adalah
hidupku dan putih akan
menjadi jalanku
DikaLa sahabat tak bisa dibanggakan
MaLah terkadang menoreh Luka di hati
Tapi percayaLah kaLau Luka itu
Kan menjadi sesuatu yang patut dikenang
WaLaupun pahit yang kau rasa
Tapi keLak itu akan menjadi sesuatu yang maniezt dikenang
Tapi sayang…
Tuk merubah rasa dari pahit ke maniezt
Butuh waktu dan pengertian yang besar
Sekarang…
Aku ingin mengubah pahit itu dengan kata “MAAF”
MaaFkan aku s0bat,,,
MaaFkan aku

tawa itu hadir…..
senyum itu ada dalam hariku….
kini hilang..
telah musnah semuanya….
bersama kepergianku…darimu….
cinta ini selalu ada….
setia ini akan ada….
bersama kepergianku..
darimu…..
luka ini…
air mata ini…
penyesalan ini…
kan kubawa bersama kepergianku
maapkan aku…
akan kesetiaan ini
akan cinta ini
akan pengertian ini…
akan pengabdian ini
kepadamu…..
maapkan karena keterbatasanku..
karena ketidak sempurnaanku…
maap jika aku pengecut…
karena keterbatasan ini….
hati ini telah terluka (lagi)
terima kasih untuk lukaku
terima kasih buat air mata ini
penyesalan yang teramat sakit
mungkin benar…
semua ini salahku…
karena mencintaimu
karena aku tak pantas untuk dicintai….
pergilah jika dirimu menginginkan…
terbanglah bebas…
kepakkan sayapmu…
karena dirimu telah bebas
jangan pernah ingat luka ini lagi
semuanya terlalu sakit untuk di kenang
jadikan aku kenangan burukmu..
bunuhlah aku dari hidupmu…
seperti dirimu membunuhku…
seperti saat ini….
aku menyesal…
karena ternyata..
semuanya hanya mimpi…
seharusnya aku sadar
seharusnya aku tau diri
tak seharusnya aku mencintaimu
sedalam ini…
lakukan apa yang ingin kau lakukan
aku tak akan mengganggumu lagi…
bersama kepergianku…
dari semuanya…..
hati ini rapuh….
jiwa ini telah mati
karena dirimu….
entah mahkluk apa dirimu…
karena seperti batu
tak punya hati…
tak punya perasaan…
cukup luka ini sampai disini
apa artinya diri ini
tanpa harga diri
semoga dirimu puas…
telah buatku mati karena
kebohonganmu….
aku salah menilaimu..
kukira dirimu sayang..
cinta kepadaku
ingin menjagaku…
tak buatku nangis lagi…
ternyata janji itu……
hanya bisa aku dengar ditelingaku
hanya bisa aku simpan dalam memoriku
janji kini tinggallah janji…
kini aku percaya….
kini aku yakin….
dirimu bukan yang terbaik untukku
ataupun sebaliknya….
sudah cukup semua ini aku lalui(lagi)
aq sudah tidak kuat…
jiwaku rapuh
jiwaku mati….
semoga dapat yang terbaik
yang bisa menerima apa adanya
dirimu……..
maap atas keterbatasanku
dalam menyintaimu..
mungkin kesendirian akan lebih baik…
untukku……juga dirimu….
aku ingin senyumku kembali
seperti dulu…..
entah luka ini sampai kapan
aku menyimpannya
maapkan atas cinta ini
maapkan atas keterbatasan ini
maapkan atas ketidakk sempurnaanku
maapkan…….
dengan kepergianku…
semoga dirimu puas…
dan luka ini..akan terpatri
semoga dirimu tenang tanpaku..
bahagia tanpa diriku
disampingmu……
SELAMANYA…..!!!!

Read More ..
15 Jun 2010

Setetes Pengharapan

         Optimisme adalah memandang hidup ini sebagai persembahan terbaik. Tidak ada sesuatu yang terjadi begitu saja dan mengalir sia-sia. Pasti ada tujuan. Pasti ada maksud. Mungkin saja anda mengalami pengalaman buruk yang tak mengenakkan, maka keburukan itu hanya karena anda melihat dari salah satu sisi mata uang saja. Bila anda berani menengok ke sisi yang lain, anda akan menemukan pemandangan yang jauh berbeda.Anda tidak harus menjadi orang tersenyum terus atau menampakkan wajah yang ceria. Optimisme terletak di dalam hati, bukan hanya terpampang di muka. Jadilah optimis, karena hidup ini terlalu rumit untuk dipandang dengan mengerutkan alis.

        Setiap tetes air yang keluar dari mata air tahu mereka mengalir menuju ke laut. Meski harus melalui anak sungai, selokan, kali keruh, danau dan muara, mereka yakin perjalanan mereka bukan tanpa tujuan. Bahkan, ketika menunggu di samudra, setiap tetes air tahu, suatu saat panas dan angin akan membawa mereka ke pucuk-pucuk gunung. Menjadi awan dan menurunkan hujan. Sebagian menyuburkan rerumputan, sebagian tertampung dalam sumur-sumur. Sebagian kembali ke laut. Adakah sesuatu yang sia-sia dari setiap tetes air yang anda temui di selokan rumah anda?

Alloh SWT berfirman “Qola maa haadzaa baatila (Mereka (orang-orang ahli fikir) berkata : Sungguh tidak ada yang sia-sia semua penciptaan ini)”Wallahu a'lam Bisowab....."

Read More ..
29 Mar 2010

Semangat Baru

Sumber energi yang tak pernah habis adalah selalu mendekat kepada Allah dan melakukan perjumpaan intelektual dan spiritual untuk memperoleh sinergi batin sehingga memperkuat energi dan motivasi kita untuk berbuat baik. Kita luangkan waktu dari jebakan rutinitas, lalu bersama-sama berdialog dengan diri, dengan kehidupan, dengan imajinasi masa depan dalam suasana batin yang jernih dan hati tulus untuk menciptakan kedamaian dalam diri, keluarga, dan kehidupan sosial.

Ketika suatu keputusan telah dirumuskan, masih ada waktu untuk meninjau ulang dan mempertimbangkan kuantitas maslahat dan madharatnya.

Seseorang mengatakan kepadaku supaya melihat dunia ini dari sudut pandang yang berbeda, mencari hal-hal lucu dari setiap peristiwa, lalu tertawa lepas untuk melepas segala penat yang membebani kepala.

Dan, pada akhirnya aku memilih suatu jalan yang mengantarkanku pada kumpulan orang-orang dengan beragam jenis kebudayaan serta corak pemikiran. Di situlah, aku akan banyak belajar dan memahami lebih dalam tentang indahnya perbedaan yang terjalin dalam suatu pentas kehidupan.

Baik aku, kamu, kita semua adalah makhluk sosial yang dihubungkan oleh suatu ikatan transparan yang diciptakan Allah. Saling berinteraksi, berelasi satu sama lain. Oleh sebab itu, aku akan tetap ada karena aku ingin terus ada untuk menyumbangkan jenis-jenis kebaikan yang aku kenal.

Read More ..

       Pernahkah Anda rasakan, makin lama PC terasa semakin lambat, baik dalam membuka suatu aplikasi, maupun ketika mencari data? Apakah ini Cuma perasaan saja?
Bisa jadi ini bukan perasaan, tapi kenyataan yang Anda hadapi. Beragam sebab bisa menjadi pemicu kelambatan PC tersebut, bisa karena hardware maupun software-nya. Untuk mengatasi masalah ini, beragam cara bisa dilakukan. Memang yang paling mudah adalah menginstal ulang seluruh sistem Anda. Namun, ini tentu bukan jalan yang terbaik. Selain merepotkan, Anda juga tidak akan tambah pintar troubleshooting. Cara paling efektif buat
mengidentifikasi sekaligus mengatasi masalah semacam ini adalah dengan menempuh beberapa langkah. Biasanya langkah-langkah ini cukup jitu untuk meningkatkan kembali performa PC Anda agar kembali seperti sediakala.

1. Scan dengan Antivirus
Salah satu penyebab paling umum PC jadi mengendor kerjanya adalah virus. Beberapa virus memang bisa bikin kinerja PC menurun. Apalagi virus yang menyerang aplikasi-aplikasi tertentu dan menyebabkan kerusakan. Untuk mengatasinya, cara yang paling ampuh adalah dengan menggunakan antivirus. Anda bisa membunuh virus-virus ini dengan antivirus yang bagus. Update-lah secara berkala agar virus-virus baru bias terdeteksi sekaligus dibunuh sehingga kinerja PC tidak terganggu.

2. Cek Hardware Anda
Anda juga bisa mengecek perangkat-perangkat yang terpasang, apakah masih bekerja secara optimal. Power supply misalnya. Setelah bekerja secara terus menerus, kemungkinan terjadi penurunan kinerja. Tentunya ini akan mempengaruhi kecepatan proses kerja sistem. Kalau kondisinya begini, ganti power supply-nya dengan yang baru. Memori juga demikian. Kalau Anda rasa aplikasi yang Anda jalankan makin banyak, Anda bias mengkalkulasikan, apakah perlu memori tambahan agar kinerja sistem bisa lebih baik. Suhu prosesor juga perlu Anda periksa. Maklum, makin panas prosesor tentu kinerjanya akan semakin berat. Agar tidak terjadi hal demikian, Anda harus perhatikan apakah heatsink fan prosesor masih bekerja dengan baik untuk menjamin panasnya prosesor bukan disebabkan oleh pendinginnya yang bekerja kurang optimal. Penggunaan thermal grease juga dianjurkan untuk mengatasi panas prosesor.

3. Cek Setting di BIOS
Langkah lain yang bisa dilakukan adalah memperhatikan beragam setting pada BIOS di motherboard Anda. Pastikan kecepatan prosesor, memori, dan lain-lain sudah sesuai. Di sini Anda juga bias mengatur beberapa setting agar kecepatan kerja bisa bertambah, semisal fitur Top Performance diatur pada posisi enable.Begitu pula untuk memori Anda bisa tingkatkan CAS Latencynya, dan lain-lain. Update BIOS dengan yang terbaru juga bias mengurangi kelambatan sistem Anda.

4. Cek Driver
Anda juga bias memperhatikan driver-driver yang terpasang untuk masingmasing perangkat. Apabila terdapat konflik driver, Anda bias uninstall dulu untuk kemudian menginstal kembali driver yang sesuai. Anda juga bisa mengupdate beberapa driver vital untuk memperbaiki performa kerja perangkat.

5. Defrag Harddisk
Banyaknya file yang sudah membebani harddisk juga akan mempengaruhi kecepatan sistem dalam beroperasi. Apalagi kalau file tersebut berada pada posisi yang terpencar-pencar di dalam harddisk.Untuk mengurangi masalah kelambatan PC yang disebabkan oleh hal ini, Anda bisa mendefrag harddisk secara reguler.

6. Hapus File-File Sampah
Harddisk yang terlalu disesaki dengan beragam file juga akan memperlambat sistem. Ini akan sangat terasa jika space kosong harddisk tinggal beberapa MB lagi. Untuk menanggulanginya, Anda bisa membuang file-file yang tidak perlu. Trik lainnya adalah menguninstall aplikasi-aplikasi yang tidak terlalu dipakai namun Anda punya software-nya. Kalau diperlukan baru diinstal kembali. Jangan lupa pula untuk menghapus secara berkala beberapa file cookies dan filefile yang tidak berguna lainnya yang biasanya tersimpan dalam folder Temp atau Temporary Internet Files.


Read More ..
30 Nov 2009

Sejarah Wudlu

Mungkin banyak orang yang belum tau tentang manfaat dan kelebihan wudlu, kali saya akan menjelaskan asal usul wudlu itu bagaimana?? dan sedikit sejarahnya. Wudlu bukanlah ibadah yang dikhususkan bagi umat Nabi Muhammad Saw saja. Umat-umat terdahulu juga mendapatkan beban hukum Islam berupa wudlu yang diatur waktu itu. Indikasi ini tampak salah satunya dari kisah Juraij yang terkenal.


Dalam rangka memohon petunjuk untuk mengetahui anak yang dilahirkan wanita pezina yang dituduhkan kepadanya, Juraij melakukan shalat dua rakaat setelah berwudlu terlebih dahulu. Wudlu berarti kategori hukum syar'u man qoblana (syariat umat terdahulu) yang lestari hingga kini. Hanya saja dalam hal ini terdapat nilai lebih bagi umat Nabi Muhammad dengan adanya ngurrah wa tahjil-anggota wudlu yang tampak indah dan berseri-seri kelak di hari kiamat.

Wudlu disyaria'tkan kepada umat Nabi Muhammad Saw di Mekkah (satu setengah tahun sebelum hijrah) bersamaan dengan disyariatkan shalat lima waktu pada malam Isra' Mi'raj. Saat itu hukum wudlu baru sebatas mandub (sunnah). Hukum wudlu berubah menjadi wajib ketika di Madinah (pasca hijrah) dengan turunnya Al Qur'an surat Al Maidah ayat 6 bersamaan dengan disyari'atkan tayammum. Waktu itu wudlu wajib untuk setiap kali shalat walaupun belum batal.

Berikutnya pada waktu Fathu Makkah (takluknya kota Mekkah), terjadi lagi perubahan hukum dari wajib wudlu untuk sekali shalat menjadi wudlu untuk beberapa kali shalat selama belum batal. Cerita dimulai ketika Rasulullah Saw menjalankan shalat lima waktu dengan hanya sekali wudlu. Melihat praktik yang tidak lazim ini maka sahabat Umar bin Khattab kontan berkata, "Ya Rasulullah, sesungguhnya Engkau melakukan sesuatu yang tidak Engkau lakukan sebelumnya!" Beliau bersabda: "Sesungguhnya aku melakukannya dengan sengaja, wahai Umar!" (HR. Muslim).

Dengan demikian, sejarah wudlu dimulai sejak sebelum hijrah di Mekkah, bersamaan dengan perintah shalat lima waktu pada malam Isra' Mi'raj, hanya saja masih bersifat sunnah. Ketika turun Al Qur'an surat Al Maidah: 6 wudlu wajib dikerjakan setiap akan shalat (wudlu untuk sekali shalat). Baru sejak peristiwa Fathu Makkah selama belum batal diperbolehkan berwudlu untuk beberapa kali shalat.

Inilah sejarah hukum wudlu yang turun dengan metode gradual (tadrij) atau berangsur-angsur yang kami rangkum dari sekian pendapat. Wallohu a'lam.


By : juned

Read More ..
9 Nov 2009

Pengaruh TV


Televisi adalah metamedium, instrumen yang tidak hanya mengarahkan pengetahuan tentang dunia" (Kompas, 10 September 1996) dalam Dedi Mulyana (1997). TV menawarkan ideologinya sendiri yang khas. Dengan tayangan yang batas-batasannya begitu cair: berita, fiksi, propaganda, bujukan (iklan), hiburan, dan pendidikan, TV mencampur adukkan berbagai realitas pengalaman kita yang berlainan: mimpi, khayalana, histeria, kegilaan, halusinasi, ritual, kenyataan, harapan, dan angan-angan, sehingga kita sendiri sulit mengidentifikasi pengalaman kita yang sebenarnya.
TV pada hakikatnya melakukan penetrasi yang lebih besar terhadap kehidupan kita dari pada ideologi-ideologi konvensional yang kita kenal selama ini. Hanya saja caranya begitu halus sehingga silit terdeteksi.
TV telah memberi andil terhadap penurunan bahkan kepunahan budaya lokal. Betapa minimnya pengetahuan masyarakat global ini terhadap akar budayanyan sendiri. Ketika tidak munculnya budaya-budaya lokal di layar kaca, secara bersamaan sirna dalam ingatan warganya. Pada saat tertentu, ketika generasi baru muncul, mereka tidak menemukan sebuah tradisi dan budaya yang telah dilestarikan nenek moyangnya pada tontonan mereka. Akhirnya jangan aneh jika mereka merasa asing terhadap berbagai pagelaran musik dan budaya tradisional, baik calung, angklung, wayang, jaipong, bahasa daerah dan budaya lokal lainnya.
Sistem budaya lokal yang seharusnya berfungsi membuat masyarakat bertahan hidup dan relatif tentram, kini setelah mengalami sinkronisasi budaya, justru menyebabkan masyarakat bingung, gagap, tak berdaya, mengalami konflik dan geger budaya di negara mereka sendiri. Budaya televisi, meminjam ungkapan Taufik Abdullah, adalah ‘budaya pop’ yang melarutkan identitas dalam keseragaman yang dangkal sehingga kita kahilangan kemampuan untuk mendefinisikan jati diri bangsa kita. Dengan kata-kata Umar Kayam, "TVRI maupun TV swasta belum mendukung kualitas yang ideal dari proses dialektika budaya yang justru penting disajikan dalam pembentukan sosok dan jati diri bangsa" (Kompas, 23 Agustus 1996).
Perilaku yang ditirukan remaja dan anak-anak kita tidak sekedar bersifat fisik dan verbal, melainkan justru nilai-nilai yang dianut tokoh-tokoh yang dilukiskan acara tersebut. Pengaruh TV memang tidak harus langsung terlihat, namun terpaan yang berulang-ulang pada akhirnya dapat mempengaruhi sikap dan tindakan pemirsa. Dengan kata lain, pengaruh TV boleh jadi bersifat jangka panjang, substil, dan sulit dibuktika lewat penelitian-penelitian yang biasa dilakukan.
Para pengelola TV biasanya berlindung di balik pernyataan: "inilah yang diinginkan masyarakat kita" atau "Globalisasi tak dapat dihindarkan". Kita langsung menyerah alih-alih berfikir bagaimana agar kita membuat program-program TV yang bermutu, menarik secaya memberdayakan masyarakat, selain secara finansial menguntungkan. Kita lupa bahwa mayoritas masyarakat kita kurang terdidik, dan karenanya kurang kritis, termasuk mereka yang berada di pedesaan. Kita juga lupa bahwa sebagian besar dari pemirsa adalah anak-anak yang cenderung meniru apa yang mereka lihat dalam TV. Karenanya, keberadaan benda ini sangat besar pengaruhnya dalam proses pembentukan pola pikir dan karakter perilaku suatu masyarakat. Sehingga keberadaannya sangat penting dalam melakukan propaganda untuk kepentingan-kepentingan tertentu.
Dengan demikian, pengaruh negatif TV agaknya tidak lagi kita rasakan dan sulit kita amati karena kita sudah terbiasa bergaul dengan TV. Persoalannya sekarang bagaimana kita dapat meminimalkan dampak negatif itu? Apakah yang harus dilakukan kita secara individual, keluarga hingga masyarakat secara kolektif?
Tiga Agenda Utama
Kenapa individu, keluarga dan masyarakat? Sebab persoalan efek negatif TV selalu memporakporandakan sisi ketahanan nilai yang dimiliki manusia secara individu, tatanan hubungan keluarga dan keretakan hubungan sosial masyarakat. Sesungguhnya ketiga pihak tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain, tidak bisa dipisahkan baik dalam memahami persoalan maupun dalam penanganannya.
Pertama, secara individu, setiap orang memiliki tugas masing-masing untuk senantiasa membentengi diri dari berbagai pengaruh asing yang datang dan menggerogoti sendi-sendi pertahanan dirinya. Beragam cara yang dapat dilakukan agar setiap individu bisa terhindar paling tidak meminimalisir berbagai pengaruh luar yang datang lewat sajian program TV. Hanya saja tentunya akan sangat tergantung kepada sejauh mana tingkat pemahaman seseorang terhadap persoalan TV dan segala efek negatifnya, inilah yang senantiasa menjadi persoalan. Minimnya filter yang dimiliki seseorang sangat berkorelasi dengan ketidak pahaman mereka terhadap dampak TV. Pengetahuan yang parsial tentang dunia TV, menjadikan TV sebagai "dewa" yang tidak mungkin lepas dari perhatiaannya. Tentunya, bukan artian TV secara fisik, tetapi muatannya yang memberikan nilai dan ajaran baru bagi setiap audiensnya. Tingkat kecanduan yang kian akut, orang menyaksikan tayangan TV seolah-olah hadir tanpa cacat. Dengan berbagai kekuatannya, TV mendoktrinkan segala sajiannya hingga menjelma menjadi sebuah perilaku baru yang muncul dari individu-individu yang (sesungguhnya) tidak tahu apa-apa.
Kedua, pada lingkungan keluarga, sesungguhnya televisi hadir lebih berfungsi sebagai penghibur. Arena pergaulan dan alur komunikasi yang di bangun pada suatu keluarga terkadang lebih efektif ketika ada sebuah media yang menjembatani kerekatan itu terbangun. Dan TV sebagai media yang dapat hadir di tengah-tengah kehidupan setiap keluarga kapanpun dan dimanapun, sesungguhnya memiliki fungsi tersebut. Hingga pada fungsi menghibur, sesungguhnya TV masih memiliki kedudukan yang terhormat pada kehidupan sebuah keluarga, sebab memberikan dampak yang positif.
Namuan banyak keluarga yang tidak menyadari bahwa terasa atau tidak, perlahan tapi pasti, perubahan program tayangan TV semakin hari semakin membahayakan kehidupan keluarga. Bukan hanya persoalan banyaknya waktu yang tersisa di depan layar, tetapi muatan yang memberikan dampak negatif bagi perilaku dan nilai-nilai baru pada setiap anggota keluarga sungguh sangat berbahaya. Kini kita menyaksikan akumulasi berbagai dampak negatif tersebut, baik mengalami langsung, menyaksikan, maupun berdasarkan informasi dari berita ataupun yang lainnya. Kenapa saat ini banyak muncul berbagai tindak kekerasan, pencabulan (pemerkosaan tidak wajar), dan berbagai tindak menyimpang lainnya pada keluarga? Inipun kalau pola makan, jenis makanan, cara berkomunikasi, cara berfikir dan etika yang sesungguhnya tidak wajar menurut tata aturan budaya lokal dan agama ditoleransi. Kalaupun itu menjadi satu persoalan, betapa kompleksnya persoalan keluarga hari ini yang diakibatkan oleh sebuah tayangan TV yang awalnya berfungsi sebagai media penghibur.
Untuk mempersingkat kata, betapa bahayanya keberadaan tayangan TV hari ini, hingga mampu memporak porandakan tatanan kehidupan keluarga. Untuk menghindari berbagai tayangan TV, keluarga-keluarga di Amerika, kata Dedi Mulyana (1997), hingga menempatkan TV di gudang atau tempat-tempat yang tidak diminati anggota keluarga. Mereka sadar, bahwa pada kondisi zaman seperti ini, kita tidak mungkin menghindarkan diri dari berbagai perangkat media termasuk TV. Hanya saja, yang mungkin dilakukan adalah meminimalisir efek negatif TV dengan cara mempersempit aktivitas nonton TV. Sebab dengan menyimpan TV di tempat-tempat yang malas untuk dikunjungi, berarti membatasi diri untuk melakukan aktifitas menonton. Cara itu hanyalah salah satu cara yang telah dilakukan keluarga di Amerika, dan keluarga kita bisa melakukan berbagai cara agar keluarga terhindar dari efek negatif TV. Atau kita bisa meniru apa yang telah dilakukan Ade Armando dan keluarga dengan selogan "diet menonton TV". Subsatansinya sama, memberi jarak kepada anggota keluarga dari berbagai bentuk tontonan TV yang nyata sangat besar efek negatifnya.
Ketiga, secara kolektif, sesungguhnya masyarakat harus diselamatkan dari berbagai perilaku menyimpang yang diakibatkan program TV. Inilah yang menurut saya perlu dibangun kebersamaan antar lembaga-lembaga tertentu yang peduli terhadap kondisi masyarakat hari ini yang sudah sangat memperihatinkan, guna memagari atau menyembuhkan mereka dari faktor penyebab penyimpangan itu paling tidak yang datang dari tayangan TV. Lembaga-lembaga yang dapat melakukan aksi-aksi kemanusiaan guna menyelamatkan moralitas bangsa ini dapat berasal dari mana saja, baik unsur keagamaan atau LSM lainnya. Hanya saja menurut saya, organisasi keagamaan dengan berbagai simpulnya baik MUI, ICMI atau Ormas-ormas (Muhammadiyah, NU, Persis dan lainnya) memiliki tanggung jawab lebih. Selain itu mereka juga dapat melakukan aksi-aksinya dengan sangat efektif, mengingat mereka memiliki massa yang riil mulai tingkat pusat hingga grass root.
Apapun naman aliansi itu, yang penting mereka memiliki agenda yang jelas yaitu menyelamatkan moralitas anak bangsa dari berbagai efek negatif TV secara makro, dan memantau juga mengkritisi segala bentuk tayangan TV yang selalu dianggap sumber masalah secara mikro. Lembaga ini tidak seperti media watch, tetapi lebih pleksibel. Selain bertugas mengkritisi tayangan-tayangan yang sekiranya dapat membahayakan pola pikir dan perilaku masyarakat, mereka berfungsi sebagai penyalur aspirasi ummat yang terkadang terpendam dan tidak pernah tersalurkan. Mereka juga selalu melakukan advokasi terhadap berbagai persoalan ummat yang ditimbulkan dari program TV. Selain itu, mereka harus melakukan presure kepada pihak-pihak berwenang, baik itu pengelola TV, pemerintah atau yang lainnya agar senantiasa menghentikan berbagai tayangan yang dapat memberikan dampak negatif pada masyarakat.
Berangkat dari niat baik, untuk senantiasa membela masyarakat dari korban kapitalesme global (lewat tayangan TV), saya yakin dengan kekuatan yang ada kita pasti bisa.


by juned

Read More ..